HALLOUP.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengungkapkan salah satu alasan dirinya bergabung dengan partai tersebut.
Ridwan Kamil menyatakan seorang pemimpin tidak boleh melakukan upaya-upaya untuk membeli kecintaan rakyat.
“Karena menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat,” ujar Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
BRI Jamin Layanan Tak Libur Saat Long Weekend Tahun Baru Islam 2025

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Pesan tersirat dari Ketua Umum Airlangga Hartarto yang menguatkan lagi bahwa Golkar itu partai tengah dan juga partai tanpa mahar,” imbuhnya.
Ridwan Kamil mengungkapkan hal itu pula yang menjadi salah satu alasan untuk memutuskan bergabung dengan Partai Golkar.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Bersikap Tegas Soal Rusia – Ukraina, Prabowo Minta Negara-negara Lainnya Ikut Cari Resolusi Perdamaian
Baca Juga:
Penambangan Ilegal Papua Barat Daya: Kejaksaan Belum Bergerak, Izin Sudah Lama Dicabut Pemerintah
Dibalik Destinasi Wisata Dunia, Ancaman Tambang Nikel di Raja Ampat Kian Tak Terbendung
”Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapa pun itu nanti, pasti tersandera oleh niat awal yang kurang baik,” katanya menegaskan.
Dia menjadi bagian keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar apapun.
Menurut dia, proses politik yang dimulai dengan praktik mahar politik bakal menjadi beban.
Dia dan Partai Golkar tegas menolak praktek mahar politik, kata Ridwan Kamil usai mengikuti rapat kerja nasional (Rakernas) di DPP Golkar, Jakarta, Minggu, 4 Juni 2023.
Baca Juga:
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Pelaku Pasar Menyambut Positif Proyeksi IHSG dalam CSA Index Juni 2025
Melalui pemilu serentak tahun depan, dia berharap besar akan lahir pemimpin-pemimpin yang bekerja total untuk kepentingan rakyat.
”Mari berdoa demokrasi ini menghasilkan seleksi calon-calon legislatif, pemimpin-pemimpin daerah, sampai presiden yang berintegritas dan jadi harapan masa depan Indonesia,” harap Emil sapaan akrabnya.***