Umat Katolik Berdoa Bersama di Lapangan Santo Petrus Vatikan, Paus Fransiskus Alami Krisis Pernapasan Lagi

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 5 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Paus Fransiskus. (Facebook.com @Paus Fransiskus)

Paus Fransiskus. (Facebook.com @Paus Fransiskus)

VATIKAN –  Umat Katolik dari seluruh dunia berkumpul di Lapangan Santo Petrus di Roma pada hari Selasa (4/3) untuk berdoa bagi Paus Fransiskus yang sedang sakit di tengah kemunduran dalam kesehatannya akibat penyakit pernapasan.

Vatikan mengatakan pada hari Senin bahwa dokter di Rumah Sakit Gemelli Roma mengeluarkan sejumlah besar cairan dari paru-paru Sri Paus.

Paus Fransiskus tetap dalam keadaan sadar dan berorientasi selama prosedur tersebut. Ia telah kembali menggunakan ventilator non-invasif.

Dia telah berjuang melawan pneumonia ganda dan infeksi pernapasan kompleks sejak tanggal 14 Februari.

Rawat inap kali ini adalah yang terlama sejak kepausannya dimulai pada Maret 2013.

Ditanya tentang kemungkinan pengunduran diri Paus Fransiskus karena kondisinya, seorang umat dari Macerata, Italia, mengatakan, “Menurut saya dia tidak akan mengundurkan diri. Biasanya, semangat Jesuit menolak untuk berhenti. Saya pikir dia akan melanjutkan (tugasnya).”

Vatikan mengatakan Paus tidur sepanjang malam Senin-Selasa dan terus beristirahat.

Laporan medis lengkap tentang kondisinya diperkirakan akan disampaikan pada Selasa malam.

Paus Fransiskus rentan terhadap infeksi paru-paru setelah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya saat ia masih muda.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Arahnews.com dan Prabowonews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com 

Baca Juga:

Lebih dari 50 Negara Terdampak Tarif Donald Trump akan Membalas atau Negosiasi dengan Amerika Serikat

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Prabowo Subianto Ungkap Hampir Setiap Malam Pastikan Harga Pangan, Telepon Menteri Pertanian

Ingin Jadi Selebriti? Tapi Belum Pernah Tampil di Media? Kami Bisa Bantu Mempublikasikan Profil Anda!

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Lebih dari 50 Negara Terdampak Tarif Donald Trump akan Membalas atau Negosiasi dengan Amerika Serikat
Kelakar Anwar Ibrahim Usai Prabowo Diberi Gelar Tertinggi dari Raja Malaysia: Lebih dari Dato’ Seri
10 Perusahaan Amerika Serikat Dilarang Lakukan Aktivitas Ekspor dan Impor dengan Tiongkok, Ini Alasannya

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 07:02 WIB

Lebih dari 50 Negara Terdampak Tarif Donald Trump akan Membalas atau Negosiasi dengan Amerika Serikat

Rabu, 5 Maret 2025 - 14:49 WIB

Umat Katolik Berdoa Bersama di Lapangan Santo Petrus Vatikan, Paus Fransiskus Alami Krisis Pernapasan Lagi

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:25 WIB

Kelakar Anwar Ibrahim Usai Prabowo Diberi Gelar Tertinggi dari Raja Malaysia: Lebih dari Dato’ Seri

Senin, 6 Januari 2025 - 09:03 WIB

10 Perusahaan Amerika Serikat Dilarang Lakukan Aktivitas Ekspor dan Impor dengan Tiongkok, Ini Alasannya

Berita Terbaru