Tragedi Sultan Rifat Alfatih Terjebak Jaringan Kabel Fiber Optik, Solusi dan Antisipasi Masa Depan

- Pewarta

Selasa, 8 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabel Fiber Optik. (Pixabay.com/PawinG)

Kabel Fiber Optik. (Pixabay.com/PawinG)

Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, CEO Narasi Institute

HALLOIDN.COM – Sultan Rifat Alfatih, mahasiswa yang menjadi korban tragis, terjebak dalam jaringan kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari.

Kecelakaan ini terjadi ketika Sultan mengendarai sepeda motor melintasi jalan pada malam hari, dan kabel yang menjuntai dari mobil SUV di depannya mengakibatkan kabel tersebut menjerat lehernya.

Sultan mengalami cedera serius pada tenggorokan, yang mengakibatkan gangguan makan dan pernapasan yang serius.

Meski tujuh bulan telah berlalu, kondisinya belum membaik, dan dia terpaksa bergantung pada selang NGT silikon untuk makan dan minum.

Kecelakaan mengerikan yang dialami oleh Sultan Rifat Alfatih pada Januari 2023 di Jakarta Selatan ini telah menyoroti kegagalan dalam sistem tata kelola jaringan utilitas di ibu kota Indonesia.

Penderitaannya telah memberikan gambaran yang memilukan tentang risiko dan konsekuensi dari cacat sistem tata kelola.

Namun, PT Bali Towerindo Sentra Tbk, perusahaan pemilik kabel fiber optik, membantah tuduhan kelalaian dalam insiden ini.

Mereka menyatakan bahwa kecelakaan ini merupakan kejadian murni dan bukan disebabkan oleh kelalaian perusahaan.

Insiden ini bukanlah yang pertama. Sudah banyak kejadian serupa di mana warga terjerat dalam kabel-kabel di jalanan.

Baca Juga:

Soal Tumpang Tindih antara Kopdes dengan Badan Usaha Milik Desa, Pemerintah Klaim Telah Lakukan Antisipasi

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

CSA Index Cetak Rekor Baru Tahun Ini, Peluang Investasi Kian Terbuka Lebar

Pendiri Microsoft Bill Gates Terima Bintang Kehormatan, Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasannya

Bahkan pada tahun 2015, dua petugas Transjakarta tewas karena terkena aliran listrik akibat kabel yang terkelupas.

Hal ini menyoroti ketidakamanan dan ketidaktertiban jaringan utilitas di udara.

Terkait kasus Sultan, pihak berwenang harus menegakkan keadilan.

Perusahaan pemilik kabel fiber optik, kontraktor, dan pemerintah harus dihadapkan pada pertanggungjawaban mereka.

Tidak cukup hanya dengan bantahan dari perusahaan pemilik kabel.

Bukti dan fakta harus dihadirkan secara jelas. Jika terbukti adanya kelalaian, sanksi tegas harus dijatuhkan, termasuk mencabut izin perusahaan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mengambil tindakan konkret. Para pemangku kebijakan, baik di tingkat kota maupun pusat, memiliki tanggung jawab yang besar.

Langkah terobosan harus diambil untuk memastikan bahwa instalasi kabel optik dan listrik dipindahkan ke bawah tanah.

Ini bukan hanya solusi jangka panjang untuk mengamankan warga dari risiko kabel-kabel berbahaya, tetapi juga untuk memberikan tampilan kota yang lebih rapi dan aman.

Rekomendasi

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam upaya mendorong perubahan menuju tata kota yang lebih baik:

Pertama, pemerintah kota dan pusat perlu lebih aktif dalam mengawasi pelaksanaan tugas oleh perusahaan seperti Bali Tower.

Pengawasan yang ketat akan memastikan bahwa layanan komunikasi tidak hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga keselamatan warga.

Kedua, migrasi kabel optik dan listrik ke sistem bawah tanah menjadi langkah yang tak terhindarkan.

Ini akan meningkatkan keamanan dan estetika, serta mengurangi risiko gangguan akibat cuaca ekstrem dan kerusakan manusia.

Ketiga, pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama mengembangkan teknologi alternatif yang tidak bergantung pada kabel di tiang.

Teknologi seluler canggih atau penggunaan satelit bisa menjadi solusi untuk daerah-daerah sulit dijangkau.

citra sebuah kota modern tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik dan perkembangan ekonomi.

Tetapi juga pada tampilan visual dan keamanan ruang publik. Kota akan menjadi lebih bersih dan aman bila kabel-kabel di atas tiang dapat dihilangkan.

Dengan langkah-langkah konkret dalam memindahkan kabel optik dan listrik ke sistem underground yang teratur dan terawasi, visi modernisasi yang cerdas dan berkelanjutan bisa diwujudkan.

Dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita bahwa tragedi Sultan Rifat Alfatih dan warga kota lainnya tidak akan sia-sia, melainkan membawa dampak nyata bagi keselamatan dan kemajuan kota ini.***

Berita Terkait

Mengapa Jokowi Memilih Jalan Rumit dan Tidak Transparan dalam Menjawab Dugaan Ijazah Palsu
Dentuman Meriam dan Diplomasi di Tengah Krisis Global, Presiden Prabowo Subianto Menyambut Albanese
Di Istana Nurul Iman Brunei Darussalam, Presiden Prabowo Subianto: Rasanya Ingin Lebih Lama di Sini
Pendiri Microsoft Bill Gates Terima Bintang Kehormatan, Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasannya
Di dalam Kawasan Hutan Kerinci Seblat, 3 Orang Warga Rejang Lebong Dilaporkan Hlang
Hadiah Hari Buruh, Presiden Prabowo Umumkan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satgas PHK
Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT), Suparta Meninggal Dunia di RSUD Cibinong Bogor
Momen Spesial Raja Abdullah II Sambut Prabowo di Jordania, Kerahkan Pesawat Tempur hingga Disetiri ke Hotel

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:56 WIB

Mengapa Jokowi Memilih Jalan Rumit dan Tidak Transparan dalam Menjawab Dugaan Ijazah Palsu

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:48 WIB

Dentuman Meriam dan Diplomasi di Tengah Krisis Global, Presiden Prabowo Subianto Menyambut Albanese

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:54 WIB

Di Istana Nurul Iman Brunei Darussalam, Presiden Prabowo Subianto: Rasanya Ingin Lebih Lama di Sini

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:57 WIB

Pendiri Microsoft Bill Gates Terima Bintang Kehormatan, Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasannya

Senin, 5 Mei 2025 - 09:18 WIB

Di dalam Kawasan Hutan Kerinci Seblat, 3 Orang Warga Rejang Lebong Dilaporkan Hlang

Berita Terbaru