HALLOPAPUA.COM – Pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap 35 Bintang Timur yang beraksi di kawasan Pegunungan Bintang kembali menebar teror.
Belum lama ini, KKB membakar pasar dan kios di Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Adapun informasi kejahatan keji itu diperoleh pihak Satgas Operasi Damai Cartenz 2023, dimana peristiwa pembakaran terjadi pada Senin (18/9/2023) siang sekitar pukul 14.30 WIT.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Atas rentetan peristiwa teror KKB di Pegunungan Bintang ini, Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 mensinyalir kelompok separatis saat ini terus berusaha merangsek ke kota.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023 AKBP Bayu Suseno menjelaskan pembakaran satu pasar dan tujuh kios itu dilakukan oleh KKB.
Baca artikel lainnya di sini: Aparat Gabungan Gerebek Pabrik Pembuatan Minuman Keras Tradisional di Distrik Mimika Timur, Papua Tengah
Setelah terjadi kontak tembak antara patroli gabungan Ops Damai Cartenz dan Polres Pegunungan Bintang pada Senin 18 September 2023.
Baca Juga:
6 Tips Memilih Hotel di Surabaya untuk Pengalaman Menginap yang Sempurna
7 Tips Memaksimalkan Penggunaan PayChat App untuk Transaksi Digital yang Cepat dan Aman
Proyek Rp30 Miliar KPP Pratama Sorong Terhenti, Nasibnya Belum Jelas
“Kerugian material berupa satu pasar yang merupakan aset pemerintah daerah Kabupaten Pegunungan Bintang.”
“Dan tujuh kios milik warga masyarakat Sulawesi Tenggara (Buton),” ungkap Bayu Suseno dalam siaran persnya, Selasa (19/9/2023).
Lebih jauh, Bayu menuturkan, untuk saat ini aparat TNI-Polri masih berjaga-jaga mengantisipasi gangguan keamanan dari kelompok KKB.
Di samping itu, juga aksi penyerangan Brimob, dan penembakan terhadap warga Oksibil.
Baca Juga:
Komunikasi Visual Perusahaan Bertransformasi Lewat Galeri Foto Pers
Pemuda Papua Barat Daya Tegaskan Dukungan Visi Misi Kepala Daerah
Pengukuhan Paskibraka Sorong 2025: 30 Pelajar Siap Kibarkan Semangat Nasionalisme
KKB juga melakukan penyerangan terhadap anggota Satpol PP Pegunungan Bintang, Simon Petrus Sroyers dan melakukan pembakaran di jalan utama Moko – Serambakon.***