Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi Tegaskan Ketahanan Pangan Harus dibangun Secara Terintegrasi

- Pewarta

Kamis, 13 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Launching Rice Milling Plant (RMP) Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI). (Dok. Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

Launching Rice Milling Plant (RMP) Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI). (Dok. Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

HALLOPAPUA.COM – Ekosistem pangan nasional harus dibangun secara terintegrasi dan komprehensif mulai dari aspek hulu hingga hilir.

Kepala Badan Pangan (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan hal tersebut pada Selasa (11/6/2024) di Indramayu, Jawa Barat.

Hal tersebut dikatakannya dalam launching Rice Milling Plant (RMP) Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI).

Senada dengan Arief, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa membangun ekosistem pangan yang kuat membutuhkan petani yang terkonsolidasi melalui korporatisasi.

“Saya punya piloting model bisnis korporatisasi petani dan kami punya pembiayaannya asal terhubung ke offtaker,” kata Teten, dikutip Pangannews.com

“Kita tidak bisa lagi bertani sendiri-sendiri, ini harus kolektif. Jadi kita bangun korporatisasi. Kita harus bergabung dalam satu koperasi skala ekonomi.”

“Tidak cukup pendekatan input diberikan seperti pupuk, benih, alsintan dan lain sebagainya. Perlu dipikirkan bagaimana organisasi dan cara produksinya,” ujar.Teten Masduki

Lebih lanjut, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa stok pangan yang cukup menjadi prioritas utama dalam menjaga stabilitas pangan.

Menurutnya stok ideal beras yang dikelola pemerintah melakukan Bulog perlu ada sampai 3 juta ton.

“Ada atau tidak ada El Nino La Nina atau lainnya, Bapak Presiden Joko Widodo perintahkan Badan Pangan Nasional, bahwa negara harus punya stok pangan yang kuat.”

Baca Juga:

Ancam Wilayah Adat Suku Moi, Ini Alasan Masyarakat Tolak Proyek Sawit PT Fajar Surya Persada di Papua Barat Daya

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Pelaku Pasar Menyambut Positif Proyeksi IHSG dalam CSA Index Juni 2025

Dari PAUD Hingga SMK Digratiskan, Program Pendidikan Sorong Selatan Diapresiasi Gubernur Papua Barat Daya

“Dan Bulog hari ini punya stok 1,7 juta ton. Apakah ini cukup? Tentunya ini pengukuran minimal.”

“Artinya stok Bulog harus di atas 1 juta ton. Yang harus kita dukung adalah produksi dalam negeri sehingga stok ideal yang semestinya dimiliki oleh Bulog minimal 3 juta ton,” papar Arief.

“Jadi yang kita harus bangun bersama adalah ekosistem pangan terintegrasi hulu hingga hilir. Hari ini kita lihat dapat diwujudkan oleh AB2TI.”

“Mulai dari benih, distribusi, petani, pengetahuan, lahan yang di secured, hingga yang kita resmikan hari ini.”

“Kapasitasnya mungkin baru 40 ton per hari. Namun kita berharap setelah ini bisa meningkat 100, 200 hingga 300 ton per hari,” ujar Arief.

“Nah untuk itu saya memohon kepada Ibu Bupati Nina, kalau boleh nanti berapa pun yang diproduksi oleh AB2TI bisa masuk program pemda, seperti beras ke ASN.”

“Jadi terbentuk ekosistemnya, sehingga nanti koperasi-koperasi disini terbangun,” sambungnya.

“Tadi bilang AB2TI mau bangun pabrik pupuk juga. Kemudian berikutnya lagi adalah processing plant-nya seperti hari ini kita lihat.”

“Kita berdoa mudah-mudahan ini bisa terlaksana karena ini punyanya petani. Ini pertama kalinya petani memiliki RMP,” kata. Arief.

Arief berharap keberadaan AB2TI dapat mendorong menguatkan sinergi antar stakeholder perberasan.

“Saya berharap Bulog jadi standby buyer sehingga membeli beras, jangan sampai harga GKP-nya di bawah Rp 6.000. Jadi AB2TI, silakan bangun dan Bulog jadi offtaker,” ungkap Arief.

“Saya juga mendukung apa yang dikerjakan penggiling padi menengah kecil agar bisa berkolaborasi dengan yang besar-besar.”

“Jadi saya minta ke Pak Saronto (Wilmar), berapa pun yang diproduksi oleh AB2TI, (tolong bantu) serap,” tambahnya.

Kesejahteraan petani dapat dilihat pada pergerakan indeks Nilai Tukar Petani (NTP), terutama Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTTP).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Oktober 2022, NTPP tercatat mulai bangkit melampaui angka 100 untuk pertama kalinya.

Kala itu, NTPP ditetapkan di 100,41 dan semakin bertumbuh selama tahun 2023.

Indeks rerata NTTP setahun penuh selama 2023 ada di 107,63 dengan capaian indeks tertinggi pada Oktober 2023 di 114,55.

Terkini, NTPP masih berada lebih dari 100, yakni pada Mei 2024 berada di 104,63.

“Kalau dilihat kenapa dalam 1-2 tahun terakhir ini kita
bisa menjaga harga tingkat petani, ini karena meski ada importasi, itu dilakukan terukur.”

“Sampai hari ini, NTP masih di atas 100. Dulu pernah 95, itu artinya apa yang dikeluarkan dengan apa yang diterima petani, tidak seimbang,” beber Arief.

Adapun AB2TI sendiri telah berkembang di 25 provinsi dan di 125 kabupaten kota di seluruh Indonesia.

Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa mengatakan, RMP yang dibangun ini merupakan 100 persen milik petani kecil yang terhimpun di bawah koperasi AB2TI.

“Mimpi kami adalah mewujudkan petani berdaulat mandiri dan sejahtera. Kami bertekad petani harus kuat. Kami bentuk RMP, petani memiliki pabrik beras modern dengan alat yang terbaik. Dan satu atau dua tahun ke depan akan direplikasi di berbagai daerah,” katanya.

Bupati Indramayu Nina Agustina berharap dengan dibangunnya RMP AB2TI ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan harus ada sinergi juga dengan Bulog agar dapat mendukung penguatan Cadangan Beras Pemerintah, sehingga tercipta stabilisasi harga baik di tingkat produsen dan konsumen.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dandim 0616 Indramayu Letkol. Inf. Yanuar Setyaga dan Kapolres Indramayu AKBP Dr. M. Fahri Siregar, S.H., S.I.K., M.H.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infomaritim.com dan Infofinansial.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarnews.com dan Sumateraekspres.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

BRI Jamin Layanan Tak Libur Saat Long Weekend Tahun Baru Islam 2025
Penambangan Ilegal Papua Barat Daya: Kejaksaan Belum Bergerak, Izin Sudah Lama Dicabut Pemerintah
Dibalik Destinasi Wisata Dunia, Ancaman Tambang Nikel di Raja Ampat Kian Tak Terbendung
Pelaku Pasar Menyambut Positif Proyeksi IHSG dalam CSA Index Juni 2025
Soal Tumpang Tindih antara Kopdes dengan Badan Usaha Milik Desa, Pemerintah Klaim Telah Lakukan Antisipasi
CSA Index Cetak Rekor Baru Tahun Ini, Peluang Investasi Kian Terbuka Lebar
Terima Laporan Perjalanan Dinas Menkeu Sri Mulyani ke AS, Begini Respons Presiden Prabowo Subianto
Sapulangit PR dan Persrilis.com Bisa Tayangkan Ribuan Press Release, Efektif untuk Memulihkan Nama Baik

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:34 WIB

BRI Jamin Layanan Tak Libur Saat Long Weekend Tahun Baru Islam 2025

Kamis, 12 Juni 2025 - 14:45 WIB

Penambangan Ilegal Papua Barat Daya: Kejaksaan Belum Bergerak, Izin Sudah Lama Dicabut Pemerintah

Kamis, 5 Juni 2025 - 14:35 WIB

Pelaku Pasar Menyambut Positif Proyeksi IHSG dalam CSA Index Juni 2025

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:30 WIB

Soal Tumpang Tindih antara Kopdes dengan Badan Usaha Milik Desa, Pemerintah Klaim Telah Lakukan Antisipasi

Kamis, 8 Mei 2025 - 07:52 WIB

CSA Index Cetak Rekor Baru Tahun Ini, Peluang Investasi Kian Terbuka Lebar

Berita Terbaru

Mantan Gubernur Papua yang juga tersangka korupsi, Lukas Enembe. (X.com @LukasEnembe)

Nasional

KPK Buru Jet Pribadi Papua, tapi Lokasi Masih Disembunyikan

Selasa, 17 Jun 2025 - 17:32 WIB

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo. (Dok. Kpk.go.id)

Nasional

Skandal 19 Koper: Uang Tunai Beli Jet Eks Pejabat Papua

Selasa, 17 Jun 2025 - 07:18 WIB