BMKG Prediksi Cuaca pada Saat Pemilihan Umum Rabu 14 Februari 2024, Termasuk di Pulau Papua

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 13 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia. (Pixabay.com/Benfe)

Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia. (Pixabay.com/Benfe)

HALLOPAPUA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi cuaca akan cukup dinamis saat Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024.

Sehingga perlu menjadi perhatian untuk warga masyarakat.

Berdasarkan pantauan dinamika atmosfer, BMKG memonitor dengan model prakiraan cuaca menunjukkan beberapa fenomena atmosfer.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia antara lain:

Aktivitas Monsun Asia yang mempengaruhi wilayah potensi pembentukan hujan di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Selatan.

Masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur turut memicu pembentukan awan hujan.

Baca artikel lainnya di sini : Upaya Evakuasi Terhambat Arus Deras Setelah 10 Tanggul Jebol dalam Peristiwa Banjir Bandang di Demak

Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan.

Termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.

Lihat juga konten video, di sini: Prabowo Subianto Sebut Masa Depan Bangsa Indonesia akan Dipenuhi Tantangan di Tengah Abad Modern

“Berdasarkan kondisi tersebut, wilayah yang perlu diwaspadai untuk potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada periode Pemilu 13-15 Februari 2024.”

“Terdapat di Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Bengkulu,” urai Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto Senin (12/2/2024).

Selanjutnya adalah Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat.

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat Sulawesi Selatan.

Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Sementara, untuk cuaca Jabodetabek, Guswanto mengatakan, secara umum kondisi cuaca pada saat pemilu (14 Februari 2024) umumnya berawan pada pagi – siang hari.

Dan terdapat potensi hujan ringan di wilayah Jabodetabek saat siang dan menjelang sore hari.

Adapun untuk potensi cuaca penerbangan pada 10-15 Februari 2024, BMKG memonitor adanya potensi Awan Cumulonimbus (CB).

Dengan persentase cakupan spasial >75 persen (FRQ/ Frequent) terdapat di wilayah Riau, Selat Malaka bagian selatan.

Kepulauan Batam, Kepulauan Lingga, Selat Berhala, Sumatera Selatan, perairan selatan Cianjur – Garut, Jawa Tengah.

Laut Natuna, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Perairan Amamapare – Agats bagian selatan.

Selain itu, BMKG juga memantau terkait potensi gelombang tinggi pada 10-15 Februari 2024 adalah sebagai berikut :

1. Potensi gelombang kategori sedang/moderate (1,25 – 2,50 meter).

Terdapat di perairan barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.

Laut Natuna, Selat Malaka, perairan utara Sabang, Samudra Hindia selatan Banten hingga Bali – Lombok – Sumbawa.

Selanjutnya, Laut Sulawesi bagian barat, Selat Makassar bagian utara, perairan Kepulauan Anambas, Laut Sulawesi.

Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Laut Banda, Laut Flores, Laut Arafuru, perairan Kepulauan Babar – Tanimbar, serta perairan Kepulauan Sermata – Letti.

2. Potensi gelombang kategori tinggi/rough (2,5 – 4,0 meter).

Terdapat di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Anambas, Laut Sulawesi bagian timur.

Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, perairan Halmahera, Laut Halmahera, dan Laut Arafuru.

Oleh karena itu, BMKG merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait agar melakukan persiapan.

Seperti, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol, serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.***

Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Halloupdate.com dan Bogorterkini.com

Berita Terkait

Prabowo Targetkan APBN Nol Defisit 2028 Lewat Efisiensi dan Inovasi Fiskal
Etika Pejabat Publik Disorot Usai Polemik Surat Istri Menteri UMKM
KPK Buru Jet Pribadi Papua, tapi Lokasi Masih Disembunyikan
Skandal 19 Koper: Uang Tunai Beli Jet Eks Pejabat Papua
Mengapa Jokowi Memilih Jalan Rumit dan Tidak Transparan dalam Menjawab Dugaan Ijazah Palsu
Dentuman Meriam dan Diplomasi di Tengah Krisis Global, Presiden Prabowo Subianto Menyambut Albanese
Di Istana Nurul Iman Brunei Darussalam, Presiden Prabowo Subianto: Rasanya Ingin Lebih Lama di Sini
Pendiri Microsoft Bill Gates Terima Bintang Kehormatan, Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasannya

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:19 WIB

Prabowo Targetkan APBN Nol Defisit 2028 Lewat Efisiensi dan Inovasi Fiskal

Sabtu, 12 Juli 2025 - 06:56 WIB

Etika Pejabat Publik Disorot Usai Polemik Surat Istri Menteri UMKM

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:32 WIB

KPK Buru Jet Pribadi Papua, tapi Lokasi Masih Disembunyikan

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:18 WIB

Skandal 19 Koper: Uang Tunai Beli Jet Eks Pejabat Papua

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:56 WIB

Mengapa Jokowi Memilih Jalan Rumit dan Tidak Transparan dalam Menjawab Dugaan Ijazah Palsu

Berita Terbaru

Kondisi proyek KPP Pratama Sorong senilai Rp30 miliar hanya meninggalkan tiang beton. (Dok. DUllah)

Papua Barat Daya

Proyek Rp30 Miliar KPP Pratama Sorong Terhenti, Nasibnya Belum Jelas

Selasa, 26 Agu 2025 - 14:54 WIB

Upacara HUT ke-80 RI di Sorong jadi momentum refleksi pembangunan Papua Barat Daya. (Dok. Dullah)

Papua Barat Daya

Pemuda Papua Barat Daya Tegaskan Dukungan Visi Misi Kepala Daerah

Senin, 18 Agu 2025 - 10:37 WIB