HALLOIDN.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menekankan tidak ada pembicaraan soal dirinya menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar dalam pertemuan itu.
“Ndak, ndak (tidak ada pembicaraan mengenai cawapres). Kami tahu bahwa keputusan itu ada di pimpinan partai.”
“Dan pimpinan partai sudah punya pertimbangan-pertimbangan dan ukuran-ukuran sendiri. Oleh sebab itu, kami enggak bicara soal capres-cawapres,” jelas Mahfud.
Mahfud menegaskan bakal calon pendamping Ganjar untuk Pilpres 2024 akan ditentukan oleh koalisi partai politik yang dipimpin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga:
Shadenlouth Siap Hibur Pengunjung Cafe dan Tempat Nongkrong dengan Sajian Live Music
Termasuk Bawang Putih, Inilah 7 Makanan yang Dipercaya Punya Khasiat untuk Pereda Batuk dan Pilek
“Ibu Megawati itu punya sumber-sumber yang sudah kayak survei yang terbuka disiarkan orang maupun survei sendiri; itu sudah punya,” imbuh Mahfud.
Baca artikel lainnya di sini: Survei LSN Ungkap Tokoh yang Paling Cocok Jadi Calon Wakil Presiden untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies
Dengan Megawati pun, Mahfud mengaku belum ada pembicaraan tentang dirinya bakal menjadi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar.
Mahfud menegaskan tidak perlu pula membahas mengenai bakal cawapres, baik dengan Ganjar, PDI Perjuangan, maupun partai lain.
Baca Juga:
Prabowo Sebut Muhammadiyah Luar Biasa, Punya 167 PT, 5.345 Sekolah dan Madrasah serta 440 Pesantren
Kuota Biodiesel 40 Persen (B40) dari Volume Produksi Sawit Nasional Bertambah, Pemerintah Sepakati
Karena dia meyakini partai-partai sudah memiliki instrumen lengkap untuk menentukan pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung.
“Kalau bagi kami itu, ya, mudah-mudahan Tuhan memberi yang terbaik bagi Indonesia; bukan terbaik bagi orang yang ingin.”
“Nah, itu saja yang kami bicarakan dan saya sudah sering makan bersama Ganjar. Cuma karena ini situasi politik begini, lalu jadi berita,” kata Mahfud.
Mahfud juga mengakui sering bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, terlebih sejak dirinya masih menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Baca Juga:
Prabowo Subianto Nyoblos di Bojong Koneng, Beri Pesan: Menang Kalah Biasa, Utamakan Kerja Sama
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Dimulai pada Awal 2025, Program Makan Bergizi Gratis Butuhkan 48 Ribu Dapur di Seluruh Indonesia
“Sejak zaman BPIP, saya bersama Bu Megawati hampir setiap saat, ya. Saya kan alumnus BPIP, sering ketemu Bu Megawati. Baru-baru (ini), dalam waktu belum lama ini, juga bertemu.”
“Itu agak lama, tapi kami ndak bicara soal pilpreslah, karena saya tahu itu bukan domain saya untuk bicara.”
“Ibu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang, begitu. Jadi, kami nggak bicara itu. Kami menghormati aja,” kata Mahfud.
Dia mengungkapkan pertemuan-pertemuannya dengan Megawati dilakukan dalam rangka membahas situasi politik, ideologi, hingga konstitusi.
“Yang terakhir, saya bertemu (berdiskusi) masalah mahasiswa ikatan dinas yang dulu disekolahkan oleh Bung Karno di luar negeri.”
“Terus nggak bisa pulang selama puluhan tahun. Itu saya update ke Bu Mega,” ujar Mahfud Jakarta, Senin, 11 September 2023.***